AksiLingkungan.com - Berikut adalah beberapa Prangko Negara Indonesia yang memuat Gambar dari Puspa dan Satwa Identitas Provinsi
Cempaka Telor (Magnolia candolii) varietas Candolii dan Gajah Sumatera (Elephas maximus) dari Lampung
Cempaka Telor (Magnolia candolii) varietas Candolii dan Gajah Sumatera (Elephas maximus) dari Lampung
Cempaka Telor (Magnolia candolii) varietas candolii adalah bunga
berwarna kekuningan dan berbau harum yang berkembang pada
waktu petang dan hanya tahan dalam sehari. Gajah Sumatera
(Elephas maximus) sebagaimana gajah di Asia lainnya, tidak tahan
panas matahari dan senang mandi lumpur untuk mencegah gigitan
serangga.
Cendana (Santalum album) dan Biawak Komodo (Varanus komodoensis) dari NusaTenggara Timur
Pohon Cendana (Santalum album) memiliki kayu berwarna putih
kekuningan dan berbau harum jika kering yang dimanfaatkan untuk
bahan kosmetik maupun kerajinan. Biawak Komodo (Varanus
komodoensis) menghuni Taman Nasional di Pulau Komodo dan saat ini tengah dinominasikan sebagai salah satu tujuh keajaiban
natural di dunia
Buah Merah (Pandanus conoideus) dan Cenderawasih Merah (Paradisaea rubra)
dari Papua Barat
buah berwarna merah yang bisa mencapai panjang 50 cm dan
berat 3 kg dengan kandungan antioksidan yang sangat tinggi.
Cenderawasih Merah (Paradisaea rubra) tersebar di kawasan hutan
hujan dataran rendah Waigeo dan Kepulauan Batana di Papua
Barat dan termasuk dalam status hampir terancam karena eksploitasi dan kerusakan habitat.
Eboni (Diospyros celebica) dan Maleo (Macrocephalon maleo) dari Sulawesi Tengah
Eboni (Diospyros celebica) yang batangnya bisa mencapai tinggi
40 m dan garis tengah 1 m ini termasuk kayu dengan kuallitas terbaik
untuk komoditi ekspor. Maleo (Macrocephalon maleo) memiliki ukuran
yang sedikit lebih besar dari ayam dengan kaki yang besar sehingga
dimasukkan dalam suku Megapodidae.
Anggrek Serat (Dendrobium utile) dan Anoa (Bubalus depressicomis) dari Sulawesi
Anggrek Serat (Dendrobium utile) belum dibudidayakan secara
popular karena bunganya tidak tahan lama, namun umbinya biasa
dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat barang kerajinan yang
cukup mahal. Anoa (Bubalus depressicomis) yang memiliki bentuk
badan seperti kerbau serta tanduk sebagai senjata untuk
mempertahankan diri ini termasuk dalam kategori satwa yang dilindungi
Duku (Lansium domesticum corr) dan Ikan Belida (Notopteridae chitala) dari Sumatera Selatan
Duku (Lansium domesticum corr) yang dapat tumbuh di dataran
rendah sampai dengan 500 m di atas permukaan air laut ini mulai
berbunga antara bulan September dan Oktober serta dapat diapnen
enam bulan setelahnya. Ikan Belida {Notopteridae chitala) adalah
predator yang dagingnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai
bahan makanan khas Palembang.
0 comments:
Post a Comment