AksiLingkungan.com - Banyak di antara masyarakat yang belum
mengenai atau bahkan melihat Kukang, Namun
bagi para penyayang satwa, Kukang semakin
favorit untuk dipelihara. Matanya yang bulat indah, bulunya yang lembut,
dan bentuk badannya yang mungil membuat
orang sangat suka dengan binatang ini.
Dari hasii survey investigasi dan penyitaan,
membuktikan bahwa Kukang sekarang semakin
marak diperdagangkan. Sebagian besar
Kukang dibeli sebagai hewan peliharaan, dan
sebagian lagi digunakan untuk upacara adat atau
sebagai syarat untuk ritual mistik tertentu.
Kukang yang termasuk kelompok primata ini
sebenarnya telah dilindungi oleh undang- undang
dan terdaftar di CITES sebagai satwa
yang diiarang untuk diperdagangkan.
PENDERITAAN KUKANG.
Dari bentuk matanya yang besar mencirikan bahwa Kukang (Nycticebus spp.) atau malu-malu
adalah binatang yang beraktivitas di malam hari (nocturnal). Matanya yang sangat
sensitif terhadap cahaya sangat berguna untuk menangkap mangsanya di kegelapan.
Di pasar hewan, Kukang dipajang di bawah terik matahari sehingga sangat menyiksa bagi
satwa nocturnal ini. Cahaya yang sangat kuat dapat
menyebabkan kebutaan. Kukang juga disimpan di
dalam kandang yang sempit, dicampur dengan satwa
lain yang dapat menyebabkan stress yang tinggi.
Dari hasii penyitaan (rescue), ternyata sebagian besar
Kukang telah dicopot giginya agar tidak menggigit.
Mereka dicabut giginya tanpa dibius dengan
menggunakan alat seadanya, biasanya tang atau
penjepit. Dapat dibayangkan cara ini sangat
menyakitkan.
Selain itu, banyak yang tidak mengetahui Kukang adalah pemakan serangga, sehingga mereka
memberinya makan buah-buahan atau pelet. Tentu saja, akibat ketidaktahuan ini Kukang akan
kelaparan, apalagi dengan giginya yang sudah dicabut, Kukang semakin sulit untuk makan,
yang akhirnya berujung pada kematian.
Lengkaplah penderitaan si mata indah ini.
KUKANG ADALAH ANUGERAH
Menyayangi bukan berarti memiliki. Biarkan
mereka hidup bebas di alam liar. Mereka
adalah anugerah yang memperkaya
keragaman hayati nusantara.
Memeiiharanya
hanya akan menyiksanya dan akhirnya
membunuh satwa ini.
Apabila ingin menikmati keindahan satwa ini,
datangiah ke hutan di malam hari, dengan
membawa lampu senter, dan lihatlah betapa
besarnya kekuasaan Tuhan menciptakan
satwa yang begitu indah.
Sumber Liputan: Mono Suyatno (lAR Indonesia)
0 comments:
Post a Comment