[ LIPUTAN ] Biarkan Kukang Hidup di Alam Liar

Posted By aksilingkungan.com on Wednesday, March 1, 2017 | 10:40 PM

AksiLingkungan.com - Banyak di antara masyarakat yang belum mengenai atau bahkan melihat Kukang, Namun bagi para penyayang satwa, Kukang semakin favorit untuk dipelihara. Matanya yang bulat indah, bulunya yang lembut, dan bentuk badannya yang mungil membuat orang sangat suka dengan binatang ini.

Dari hasii survey investigasi dan penyitaan, membuktikan bahwa Kukang sekarang semakin marak diperdagangkan. Sebagian besar Kukang dibeli sebagai hewan peliharaan, dan sebagian lagi digunakan untuk upacara adat atau sebagai syarat untuk ritual mistik tertentu.

Kukang yang termasuk kelompok primata ini sebenarnya telah dilindungi oleh undang- undang dan terdaftar di CITES sebagai satwa yang diiarang untuk diperdagangkan.




PENDERITAAN KUKANG.

Dari bentuk matanya yang besar mencirikan bahwa Kukang (Nycticebus spp.) atau malu-malu adalah binatang yang beraktivitas di malam hari (nocturnal). Matanya yang sangat sensitif terhadap cahaya sangat berguna untuk menangkap mangsanya di kegelapan.

Di pasar hewan, Kukang dipajang di bawah terik matahari sehingga sangat menyiksa bagi satwa nocturnal ini. Cahaya yang sangat kuat dapat menyebabkan kebutaan. Kukang juga disimpan di dalam kandang yang sempit, dicampur dengan satwa lain yang dapat menyebabkan stress yang tinggi.

Dari hasii penyitaan (rescue), ternyata sebagian besar Kukang telah dicopot giginya agar tidak menggigit. Mereka dicabut giginya tanpa dibius dengan menggunakan alat seadanya, biasanya tang atau penjepit. Dapat dibayangkan cara ini sangat menyakitkan.

Selain itu, banyak yang tidak mengetahui Kukang adalah pemakan serangga, sehingga mereka memberinya makan buah-buahan atau pelet. Tentu saja, akibat ketidaktahuan ini Kukang akan kelaparan, apalagi dengan giginya yang sudah dicabut, Kukang semakin sulit untuk makan, yang akhirnya berujung pada kematian. Lengkaplah penderitaan si mata indah ini.

KUKANG ADALAH ANUGERAH

Menyayangi bukan berarti memiliki. Biarkan mereka hidup bebas di alam liar. Mereka adalah anugerah yang memperkaya keragaman hayati nusantara. 

Memeiiharanya hanya akan menyiksanya dan akhirnya membunuh satwa ini. Apabila ingin menikmati keindahan satwa ini, datangiah ke hutan di malam hari, dengan membawa lampu senter, dan lihatlah betapa besarnya kekuasaan Tuhan menciptakan satwa yang begitu indah. 






Sumber Liputan: Mono Suyatno (lAR Indonesia)
Blog, Updated at: 10:40 PM

0 comments:

Post a Comment