AksiLingkungan.com - Suku Varanidae ini adalah salah satu binatang purba endemik yang kini masih
tersisa di dunia, serta wajib dilindungi berdasarkan ordonansi dan perlindungan
Binatang Liar No. 134 dan 266. Th. 1931, UU No.5/1990, PP. No. 7/1999,
Appendix 1 CITES.
Bentuk dan ukurannya yang besar dengan panjang sampai 3 m, serta seluruh
tubuhnya yang berkulit keras berwama hitam keabu-abuan, gemuk agak pipih,
moncong kepalanya tidak runcing, lidahnya yang panjang bercabang dua
dengan warna kuning kemerah-merahan, sementara pada keempat kakinya
yang kuat terdapat kuku-kuku runcing, beratnya bisa mencapai 140 kg. Itulah
sebabnya ia dinamakan juga Biawak Raksasa.
Kulit binatang ini bercorak khusus, kecuali yang muda, kulitnya berkembangkembang
berwarna hitam kekuning-kuningan. Habitatnya di Taman nasional
P. Komodo adalah areal yang 7 0% ditutupi oleh padang alang-alang dengan
daerah savana disana-sini. Palem Lontar menonjol diantara vegitasi yang
ada dan merupakan jenis pohon yang paling khas di Pulau Komodo, Pulau
Padar, Pulau Rinca di sebelah timur Pulau Sumbawa dan pantai barat Floras.
Karena makanannya, binatang ini disebut juga pemakan bangkai, kadang
menyerang babi, rusa atau monyet. Dengan bantuan syaraf lidahnya yang
selalu dijulur-julurkan, menjadikan penciumannya sangat tajam, sehingga dari
jauh sudah mengetahui adanya bangkai. Ekornya yang panjang merupakan
alat yang ampuh untuk merobohkan mangsanya hanya dalam sekali serangan.
Komodo memiliki juga sifat kanibalis, karena si jantan dewasa yang lebih besar
dapat memangsa individu yang lebih kecil, bahkan termasuk juga anaknya
turutdimangsa.
Berkembangbiak dengan bertelur mencapai 10 butir, telurnya yang sebesar
telur ayam agak lunak berwarna keputih-putihan diletakkan di celah batu/
rongga-rongga bawah tanah demi menjaga kelembaban udara, lalu menetas
8 bulan kemudian.
Demi terhindar dari serangan jantan dewasa yang kanibalis itu, anak komodo
hidup diatas pohon dengan makanan serangga, telur burung atau binatang
pengerat.
Nama daerah : era, mbou, biawak raksasa
0 comments:
Post a Comment