Sekilas Padma Raksasa (Rafflesia arnoidiii)

Posted By aksilingkungan.com on Wednesday, March 1, 2017 | 1:19 AM

AksiLingkungan.com - Ditemukan oleh rombongan Sir Thomas Stamford Raffles (Gubernur East India Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bunga ini oleh Robert Brown.

Bunga terbesar di dunia dan sebagai tumbuhan asli Indonesia ini termasuk kategori langka, hanya dapat dijumpai di Sumatera dan Kalimantan. Keunikan tumbuhannya adalah hanya merupakan misellum yang memparaslttumbuhan inang, tidak berdaun tetapi dapat menghasllkan bunga berukuran sangat besar. Penyebarannya yang terbatas, terdapat dalam jumlah yang sedikit dan jarang dijumpai maka Padma Raksasa ini digolongkan dalam status rawan (Vulnerable)

Dengan memilih tumbuhan ini sebagai PUSPA LANGKA, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk dapat menjaga kelestariannya. Bunga berumah dua (bunga jantan dan betina terpisah), berdiameter mencapai 100 cm, berwarna merah coklat dan kasar permukaannya, kuncup yang berukuran kurang lebih 5 cm. Memerlukan waktu sekitar 9 bulan untuk mekar. Masa mekarnya hanya 4 hari, dan setelah diserbuki oleh serangga, diperlukan waktu kira-kira 7 bulan untuk menjadi buah. Buah yang terbentuk akan berisi ribuan biji-biji berbentuk bulat panjang berukuran kurang dari 0,5 mm.

Padma Raksasa adalah tumbuhan parasit sejati pada batang (akar) tumbuhan inang Tetrastigma leucostaphyllum T. canceolarium, Cissis serrulata dan Cissusscariosa. Umumnya dijumpai pada batang yang menjalardi permukaan tanah di hutan primer maupun hutan yang agak terganggu pada daerah yang bergelombang maupun lereng dan selalu di bawah naungan di ketinggian 5 0 0 - 1.000 dpi. Musim berbunganya sepanjang tahun, akan tetapi sangat tergantung dari kondisi lingkungannya.

Nama daerah : Bunga Bangkai, Cendawan muka rimau

Blog, Updated at: 1:19 AM

0 comments:

Post a Comment