AksiLingkungan.com - Dapat ditemui hampir di seluruh kawasan benua Asia serta dikenal secara
turun temurun oleh masyarakat Indonesia karena manfaatnya yang multiguna,
baik sebagai kosmetika, pengharum minuman, obat tradisional berbagai
macam penyakit dan bahkan akrab pula digunakan sebagai sarana upacaraupacara
ritual/sakral bagi masyarakat adat di berbagai belahan nusantara.
Banyak ditanam orang di halaman, ladang-ladang sebagai tanaman bunga
sampai ketinggian 800 m dpi. Pada tempat-tempat yang cukup mendapatkan
sinar matahari. Hampir dari seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan
(bunga, daun, akar).
Famili Oleaceae ini adalah perdu memanjat, menggantung dengan tinggi 0,3-3 m, dapat dikembangbiakkan dengan stek dan dalam waktu 6 s.d. 12 bulan
tanaman ini sudah mulai berbunga, serta tumbuh setlap tahunnya.Daun tunggal berwama hijau sampai hijau kelabu, helaian daun berbentuk jorong sampai bundar telur, panjang 5-10 cm, ujungnya runcing, pangkal
membulat, tepi rata, tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah,
permukaan daun mengkilap. Tangkai daun pendek sekitar 5 mm, letaknya
berhadapan. Bunga majemuk berbentuk anak payung menggarpu yang keluar
dari ujung tangkai atau ketiak daun. Mahkota bunga membentuk terompet
warnanya putih, berbentuk lembaran agak mengerut. Akar agak sukar
dipatahkan, bekas patahan tidak rata, tidak berserat.
Kandungan kimia terdiri dari asam format, asam asetat, benzoat, linalool,
asam salicylat, benzyl linalool ester, methyl linallol ester, benzyl alcohol,
indol, methyl anthranilate, sesquiterpene, sesquiterpen alcohol, phytol,
isopytal, phylacetate, hexenyl-benzoate, methylpalmitate, methyl linolenate,
geranyl-lynoloal, jasmone
- Influenza, demam, diare, radang mata merah, penghenti air susu ibu, bisul.
Kegunaan akar :
- Susah tidur (insomnia), sakit gigi, sakit kepala, luka terpukul, tulang patah.
Nama daerah :
- Melati, Menur, Mlati, Mundu, Wilabunga Lore, Puti, Elung.
0 comments:
Post a Comment